Spiritualitas Ibu Teresa dari Kalkuta mewarnai karya-karya pelayanan lingkungan-lingkungan di Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa. Spiritualitas tersebut perlu dilanjutkan menjadi aksi karya nyata sekecil apapun dan bagaimanapun bentuknya. Salah satu dimensi karya penyelamatan yang diteladankan oleh semangat Ibu Teresa tidak hanya berhenti pada cita-cita, keinginan atau kehendak, melainkan terwujud dalam aksi, kegiatan ataupun gerakan berkontribusi bagi individu-individu, keluarga-keluarga atau lingkungan sekitar yang sangat membutuhkan. Gerakan bagi saudara/i yang kecil, miskin dan tersingkir menjadi panggilan hidup lingkungan untuk peduli, mengasihi dan melakukan aksi nyata yang bisa dilakukan.
Merujuk pada keteladanan Ibu Teresa, pelayanan Ibu Teresa dari Kalkuta kepada orang melarat dan miskin merupakan panggilan hidup yang dihayati dan dilaksanakan sepanjang hidupnya. Hidup doa dan relasi yang mendalam dengan Tuhan Yesus menjadi landasan gerakan kasih dan kepedulian dalam aksi konkrit pelayanan. Setiap orang di lingkungan atau Paroki Cikarang dipanggil untuk gerakan aksi nyata pelayanan sekecil apapun dengan cinta yang besar.
Tidak semua umat beriman dapat melakukan hal-hal besar, namun Ibu Teresa dari Kalkuta mengajak dan memberikan dorongan untuk melakukan gerakan aksi nyata pelayanan sekecil apapun dengan cinta yang besar. Ini tentunya semakin mendarahdaging pada panggilan hidup umat beriman di lingkungan maupun di Paroki Cikarang yang memilih Ibu Teresa dari Kalkuta sebagai teladan spiritualitasnya. Dengan menghayati panggilan hidupnya sepenuh hati Ibu Teresa dari Kalkuta memberikan teladan seolah tak pernah lelah dalam melayani. Ia mendirikan banyak rumah penampungan untuk anak Yatim. Ia mendirikan rumah sakit untuk para penderita Aids, Lepra dan Tbc. Ia juga mendirikan ordo suster-suster misionaris cinta kasih (Order of Missionaries of Charity) di berbagai negara. Supaya gerakan cinta kasih menjadi aksi nyata dalam pelayanan, Ibu Teresa memberi pesan: “Jika kamu tidak dapat memberi makan 100 orang, maka beri makan satu orang saja”. Aksi konkrit pelayanan sekecil apapun yang dapat dilakukan perlu menjadi gerakan karya untuk dilaksanakan.
Kepada umat beriman di paroki dan lingkungan-lingkungan, Tuhan memberikan rahmat, menghadirkan umat ataupun pribadi-pribadi dengan talenta dan kemampuan masing-masing. Seturut dengan talentanya, umat beriman diajak untuk melakukan gerakan aksi perlayanan konkrit yang bisa dilakukan. Walaupun hal-hal kecil pada diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, tetapi semua itu dalam spiritualitas Ibu Teresa dari Kalkuta, dilakukan dengan Cinta yang besar yang mengalir dari keheningan dan doa. Ibu Teresa dari Kalkuta memberi inspirasigerakan aksi pelayanan pada kita semua untuk menengok kiri-kanan tetangga kita, untuk peduli memperhatikan dan melakukan gerakan aksi konkrit pelayanan dengan cinta yang besar dalam relasi mendalam dengan Tuhan.
Semangat dan teladan ibu Teresa dari Kalkuta oleh karenanya tidak hanya berhenti pada pikiran, keinginan tetapi menjadi aksi konkrit gerakan hati dalam keseharian yakni Cinta yangbesar dalam aksi-aksi konrit pelayanan kehidupan.
Penulis : Tasya
Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa