Liputan Kunjungan BIA-BIR Lingkungan St.Agnes ke Pastoran
Pagi yang cerah di tanggal 16 Februari 2019, secerah senyuman anak-anak Bina Iman Anak (BIA) dan Remaja (BIR) yang berkumpul di rumah adik Timmy. Dengan nuansa baju berwarna merah, anak-anak dan remaja Lingkungan St. Agnes akan berkunjung ke Pastoran Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa. Kegiatan kunjungan ini merupakan salah satu program kegiatan BIA Lingkungan St.Agnes Tahun 2019. Bebe- rapa orang tua dan para pengajar BIA tampak mendampingi anak-anak. Sebelum berangkat, kami berdoa dahulu dan tepat pukul 08.40 WIB, anak-anak menuju ke mobil sesuai arahan dari pendamping.
Sampai di pastoran, kami disambut oleh Mbak Maria, salah satu karyawan di pastoran. Kami dipersilakan masuk dan ternyata Romo Vincent sudah menunggu di dalam kapel. Anak-anak mulai mencari bangku masing-masing yang ada di dalam kapel. Romo Vincent dengan senyum manisnya menyapa anak-anak, dilanjutkan dengan perke- nalan setiap anak dengan menyebutkan nama dan usia. Anak-anak tampak semangat menyebutkan namanya, namun ada juga yang masih malu-malu. Setelah sesi perkenalan, adik Lody memimpin doa pembuka.
Setelah sesi perkenalan, Romo Vincent mengajukan pertanyaan, “Anak-anak tahu tempat yang kita duduk ini nama- nya apa?”. Ternyata anak-anak belum mengetahui sehingga Romo kemudian menjelaskan bahwa tempat ini disebut Kapel, seperti Gereja kecil. Di kapel ini ada altar kecil untuk Romo mempersembahkan misa. Di tempat ini, setiap pagi ada misa harian, kecuali di hari Minggu. Umat yang hadir cukup banyak, bisa sampai 40 orang sehingga tempat duduk bisa sampai di pintu depan pastoran.
Kemudian Romo bertanya kembali “Kalau rumah ini namanya apa anak-anak?” Satu orang anak meng- angkat tangannya dan menjawab Pastoran. Romo menjelaskan mengapa rumah ini disebut pastoran, karena di rumah ini para pastor (Romo) tinggal dan bekerja. Romo Vincent sembari menunjukkan beberapa ruangan yang ada di Pastoran. Romo kembali berta- nya untuk mengetahui apakah anak memahami “Rumah untuk Suster tinggal namanya apa?” Jika untuk Bruder namanya apa?” Anak-anak spontan menjawab “Susteran” anak lainnya “Bruderan” Romo Vincent tampak mengangguk-ngangguk sambil terse- nyum kembali.
Romo Vincent kembali melanjutkan dengan menceritakan mengapa beliau mau menjadi seorang Pastor. Romo Vincent menceritakan masa kecilnya di mana sejak kelas 4 SD, Romo sudah aktif dalam kegiatan gereja, ikut dalam paduan suara anak-anak dan juga belajar organ. Hampir tiap hari Romo berkegiatan di Gereja dan Romo sangat menikmati sekali karena bisa bertemu dengan banyak teman dan bisa me- nyalurkan talenta Romo. Sampai pada suatu hari seorang Pastor menyarankan Romo Vincent masuk sekolah seminari. Pada awalnya Romo bingung apa itu seminari namun Romo kemudian me- minta izin kepada papa mama dan tenyata orang tua Romo mengizinkan.
Romo melanjutkan ceritanya untuk menjadi seorang Romo membutuhkan waktu yang tidak singkat, yaitu 13 tahun. Namun waktu yang dirasa lama itu setelah dijalani tidak terasa. Selama di seminari, Romo mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman untuk semakin mengenal Tuhan Yesus. Romo juga bisa berteman dari berbagai ka- langan. Setelah menjadi seorang Pastor pun, Romo juga menikmati hari-harinya dengan sukacita karena dapat melayani banyak orang.
Romo Vincent memberi kesempatan untuk anak-anak untuk mengajukan pertanyaan. Seorang anak bertanya apa suka dan duka menjadi seorang Romo. “Lebih banyak sukanya diban- ding dukanya, karena itu Romo jadi awet muda”, jawab Romo Vincent sambil tersenyum. “Coba liat Romo Aan, Romo Vincent, bisa tebak berapa usia Romo?“, tanya Romo kembali. Anak-anak pada riuh menebak usia Romo dan ternyata pada menyebutkan usia Romo lebih muda dari sebenarnya. Ternyata Romo-Romo kita terbukti awet muda.
Satu jam bersama dan bisa mengenal lebih dekat kehidupan Romo menjadi pengalaman yang berharga bagi anak-anak. Sebagai tanda kasih dan ucapan terima kasih, anak-anak mempersembahkan dua buah lagu “Mana-Mana Tuhan Panggil” dan “Kerja Buat Tuhan Manis’e”. Sambil bernyanyi, anak-anak menari mengikuti irama lagu. Romo Vincent pun ikut serta bernyanyi dan menari. Anak-anak BIA-BIR juga memberikan Card-Tree untuk Romo dan karyawan pastoran berisi ucapan dari anak-anak, yang merupakan hasil kreasi anak-anak sendiri. Selain itu, masing-masing anak juga memberikan coklat atau buah. Romo juga mempunyai tanda kasih berupa rosario yang diberikan buat anak-anak. Sungguh ada sukacita yang mendalam tampak dari wajah anak-anak.
Kami pun mohon pamit kepada Romo dan mbak Maria dan kami pun diantar sampai luar halaman pastoran dengan salam perpisahan. Terima kasih Romo Antara dan Romo Vincent untuk kesempatan yang diberikan kepada kami untuk mengenal lebih dekat. Semoga momen satu jam bersama ini dan sharing yang kami dapat menjadi bekal untuk anak-anak semakin mengasihi Tuhan dan kehidupan gereja.
Sumber: Riani Hapsari
Sumber gambar: Dokumen Pribadi Warta Teresa