Perikop Injil Yoh. 6: 60-69 menyampaikan bahwa Sabda Yesus adalah Roh dan Hidup. Bagi mereka yang hidup di dalam daging atau dosa, perkataan Yesus dirasakan sangat keras sehingga mereka tidak puas, tidak tahan dan meninggalkan Tuhan. Dalam suasana seperti itu para rasul diberi tantangan dengan pertanyaan: “apakah kamu akan pergi juga?” (ay 67). Petrus mengungkapkan tumpuan harapannya dan iman kepercayaannya bahwa Sabda Yesus adalah hidup yang kekal (bdk. ayat 68) dan Yesus adalah Yang kudus dari Allah (ay 69). Pernyataan Petrus merupakan contoh sikap iman yang semestinya kita teladani di tengah kehidupan dewasa ini yakni mendengarkan Sabda Tuhan, memilih untuk bertumpu pada Tuhan dan tetap senantiasa tinggal di dalam perkataan atau Sabda Tuhan.
Dewasa ini tidak sedikit orang yang lebih berorientasi bungkus, kemasan atau wadah di luaran. Tidak sedikit orang yang belanja online atau offline lebih tertarik model kemasan dan warna daripada isi yang mau dibeli. Kerap kita saksikan orang berebut belanja atau memilih barang karena tertarik kemasan wadahnya. Memilih makanan atau kopi minuman karena terpesona oleh tempatnya, model gelasnya, warna kemasan dan lain-lain yang akan menambah keren meja di ruang tamunya. Orang kehilangan orientasi mana yang penting yang dikehendaki Tuhan, tetapi lebih dikuasai kesenangan mengutamakan/mengikuti keinginan-keinginan diri sesaat yang tidak terkendalikan. Akibatnya orang menjadi terbelenggu oleh napsu-napsu sesaat yang menghantar pada dosa, maut atau budaya kematian yang memisahkan kita dengan Tuhan.
Yesus mengingatkan dan memberi tantangan untuk tetap mengutamakan bertumpu, mendengarkan dan tinggal dalam Sabda Tuhan yang adalah Roh dan hidup. Itulah makna kemerdekaan bagi umat beriman, teristimewa pada peringatan HUT RI yang ke-76. Umat beriman tetap memilih mana yang penting dan mana yang utama dalam kehidupan yakni mendengarkan sabda Tuhan, melaksanakan kehendak Tuhan dan tinggal dalam Sabda Tuhan. Dengan demikian umat Katolik di Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa aktif berkontribusi membangun masyarakat Indonesia yang tangguh, tumbuh dalam budaya kehidupan sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetap tinggal dalam Sabda Tuhan, oleh karenanya, berarti: terus mendengarkan Sabda Tuhan, melaksanakan Sabda dan kehendak- Nya setiap hari dalam peristiwa-peristiwa kehidupan.
Penulis : Andreas Yumarma
Gambar : Dokumentasi priadu Warta Teresa