Menyinari Kelahiran Tuhan - Lomba Mengajar Bina Iman di Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa

Dalam semangat menyambut Hari Kelahiran Tuhan Yesus, Paroki Cikarang merayakan momen tersebut dengan kegiatan istimewa: Lomba Mengajar Anak Bina Iman secara daring. Sebanyak 14 pembina dengan kecerdasan, kreatifitas, dan semangat yang tinggi mempersiapkan diri untuk membimbing anak-anak dengan tema yang penuh makna, "Nabi-nabi dan Perumpamaan."

1. Persiapan yang matang
Sejak awal, para pembina telah menunjukkan dedikasi luar biasa. Persiapan yang matang melibatkan pemahaman yang mendalam terhadap materi, perencanaan alat peraga yang menarik, dan menyelaraskan peran masing-masing pembina.

2. Keterlibatan banyak Pembina
Keberhasilan lomba ini tidak hanya bergantung pada satu orang, tetapi melibatkan seluruh tim pembina. Kolaborasi mereka menciptakan atmosfer belajar yang dinamis dan penuh energi positif.

3. Kreatifitas Tanpa Batas
Masing-masing pembina  membawa keunikan dan kreatifitasnya sendiri ke dalam lomba. Penggunaan alat peraga yang inovatif dan metode pembelajaran yang kreatif menjadi sorotan dalam upaya memberikan pengajaran yang berkesan.

4. Persiapan sebelum mengajar
Sebelum memasuki sesi pengajaran, para pembina telah meluangkan waktu untuk memastikan bahwa setiap detail telah dipersiapkan dengan baik. Mereka menjalani tahap persiapan yang menyeluruh, memberikan keyakinan bahwa pengalaman belajar akan berjalan dengan mulus.

5. Peran masing-masing Pembina
Setiap pembina memiliki peran khusus yang mereka mainkan dalam lomba ini. Distribusi tugas dan tanggung jawab yang jelas memastikan bahwa setiap aspek pembelajaran tercakup dengan baik.

6. Antimainstream dan Mudah Dipahami 
Melalui keterampilan presentasi yang apik, para pembina berhasil menghindari monoton dan menjadikan materi pembelajaran dapat dicerna dengan baik oleh anak-anak. Mereka menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

7. Interaktif dan Komunikatif
Tingkat interaktifitas yang tinggi dan kemampuan komunikatif para pembina menjadi kunci utama. Mereka tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga terlibat dalam dialog dengan anak-anak, menciptakan ikatan yang erat antara pembina dan peserta.

8. Bahasa Ramah Anak
Penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak menjadi perhatian utama. Para pembina dengan bijak memilih katakata dan kalimat yang sesuai  dengan pemahaman anakanak Bina Iman.

9. Memimpin dengan sukacita dan semangat
Dalam menghadapi tantangan mengajar anak-anak dengan beragam usia, para pembina mampu menguasai kelas dengan sukacita dan semangat yang menular. Mereka berhasil melibatkan anak-anak sehingga tetap fokus dan bersemangat selama keseluruhan sesi pembelajaran.

Apresiasi bagi Pembina
Sebagai bentuk penghargaan atas upaya maksimal para pembina, Paroki Cikarang memberikan apresiasi berupa uang pembinaan. Ini bukan hanya penghargaan materi, tetapi juga bentuk terima kasih atas dedikasi mereka dalam membimbing dan mempersiapkan generasi muda dengan nilai-nilai rohani.

Melalui lomba ini, Paroki Cikarang berhasil menciptakan momen yang penuh inspirasi, menghadirkan pengajaran rohani dengan cara yang segar dan menarik. Semoga kegiatan ini membawa berkat dan kebahagiaan, memberikan arti yang lebih dalam merayakan kelahiran Tuhan Yesus.

Liputan dan Foto : Rosalia BIA PCGIT


Post Terkait

Comments