Kata ‘Duta’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diberi bobot “utusan”, “misi”. Seorang duta atau utusan tidak pernah bertindak atas dirinnya sendiri, sebaliknya kewibawaannya berasal dari “pemberi” kewenangan. Kata ‘misionaris’, bentukan dari kata ‘misi’ juga menunjuk kepada orang yang menjalankan perutusan itu. Utusan dan misionaris mempunyai “gaya hidup”, semangat seluruh hidup dalam kata maupun tindakan atau karya kepada orang lain. Hidup dan karya sang misionaris mengikuti ‘misi’ yang dihayati dan bisa menghasilkan buah-karya yang berguna bagi banyak orang.
Mother Teresa atau yang lebih dikenal Bunda Teresa merupakan salah seorang tokoh kemanusiaan yang memiliki rasa kasih yang tinggi yang berprofesi sebagai biarawati Katolik. Bunda Teresa mengabdikan hidupnya untuk merawat orang yang miskin dan sakit. Kongregasi religius Cinta kasih dari Bunda Teresa sejak berdiri di tahun 1950 telah beranggotakan lebih dari 5000 suster dan tersebar di banyak negara (bdk.bMissionaries of Charity). Atas pelbagai cara semangat menjadi misionaris cinta kasih ini dihayati dan dipraktikan dalm Gereja dan masyarakat.
Paroki Cikarang, menjadi “Rumah Cinta kasih” dimana spiritualitas misionaris cinta kasih itu dirasakan segenap umatnya ataupun menjadi ‘rumah cinta kasih’ bagi segenap masyarakat di bumi Cikarang. “Paguyuban umat beriman yang mau berbagi dan merakyat” memang selalu menjadi pedoman dan semangat yang harus menjiwai segenap hidup dan karya ke dalam lingkungan umat sendiri maupun kepada segenap masyarakat. Semangat hidup merakyat dan tidak diskriminatif misalnya, harus menjadi pondasi hidup misionaris cinta kasih. Bisa menghayati hidup yang terbuka kepada siapa saja tanpa membedabedakan. Bantuan sosial kepada orang kecil dan yang papa menjadi saluran cinta kasih bagi orang lain. Balai pengobatan yang selalu terbuka kepada masyarakat luas khususnya kepada warga masyarkat kecil dan terpinggirkan yang tidak mampu mendapatkan pelayanan kesehatan ke rumah-rumah sakit karena belum mampu mengurus jaminan kesehatan standard. “Ayo Sekolah – Ayo Kuliah” (ASAK) tidak sedikit telah berhasil membantu warga umat maupun masyarakat yang tidak mampu mendapatkan pendidikan dasar hanya karena alasan keuangan. ASAK juga telah membantu banyak pihak yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Balai Latihan Kerja (BLK) Paroki Cikarang juga berupaya untuk memberikan peluang bagi kawula muda dengan aneka life skill training atau aneka pelatihan ketrampilan dan profesional yang bisa membawa para peserta kelak berkontribusi bagi hidup sosial maupun bisa berkreasi dan berinovasi yang lebih berguna dan ditunggu masyarakat luas. Paroki Cikarang tetap berupaya mengembangkan diri, dengan jumlah umat (kuantitas) yang telah signifikan untuk kebutuhan tempat ibadah tersendiri maupun juga kualitas melalui aneka karya dan bidang yang tidak bisa dirinci satu per satu.
Paroki Cikarang Gereja Santa Teresa dari Kalkuta pasti telah mengukir jalannya sendiri untuk semakin mewujudkan diri sebagai misionaris cinta kasih di wilayahnya maupun kepada siapapun yang datang ke Paroki Cikarang untuk memohonkan bantuan. Paroki Cikarang telah berkembang melalui seluruh hidup dan karya pelayanan paroki di ujung timur wilayah Keuskupan Agung Jakarta sejak diresmikan sebagai Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa dari Kalkuta, yang kala itu masih berstatus Stasi Hendrikus Cikarang Kota. Dirgahayu Paroki Cikarang Gereja Santa Teresa, Selamat Merayakan Ulang Tahun yang ke-19, tanggal 25 Januari 2004/2023. Semoga kita semua selalu setia dan semangat dalam menjalani spritualitas Bunda Teresa yang mau berbagi dan merakyat, Amin!
Penulis : Bruno Rumyaru - Tim Kontributor Kolom Katakese
Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa