Ibu Teresa dari Kalkuta adalah seorang santa dan tokoh dunia yang sekaligus menjadi patron Paroki Cikarang. Semangat Santa Teresa dari Kalkuta untuk melayani orang miskin, sakit, yatim piatu, dan sekarat yang tertelantarkan menjadi motivasi dan inspirasi inisiatif konkrit memberikan perhatian dan kepedulian terhadap kesejahteraan para difabel di Paroki Cikarang. Pengakuan keberadaan para difabel, pendampingan/pelayanan keluarga yang berjuang setiap hari bersama para difabel, serta doa kerinduan pengharapan tanpa henti untuk bisa menjadi warga Gereja sepenuhnya dengan segala keterbatasannya sedikit demi sedikit terbuka dan tergerak oleh semangat dan keteladanan Santa Teresa dari Kalkuta. Komunitas LOTS (Love of Teresa Family) yang terus peduli dan memperhatikan temanteman disabilitas. Dari mendata nama-nama dan mencari keberadaannya sampai memperhatikan keperluan bentuk model pelayanan bagi para difabel, termasuk berkoordinasi dan berkolaborasi kerjasama dengan tim persiapan baptis, komuni pertama dan krisma. Care dan kepedulian terus bergulir melahirkan gerakan iman para relawan yang terpanggil untuk membantu para difabel memperoleh pelayanan iman, doa dan pelayanan persiapan agar bisa menerima sakramen-sakramen seperti baptis, komuni pertama, atau Krisma yang tentunya memerlukan persiapan khusus dan upaya istimewa. Beriman dalam pelayanan dan keikhlasan/ketulusan bagi kesejahteraan para difabel menjadi rahmat pengalaman istimewa tersendiri yang tidak akan pernah terlupakan.
Santa Teressa dari Kalkuta percaya dan memberikan teladan keyakinan bahwa setiap orang, termasuk mereka yang difabel, memiliki martabat yang sama dan hak untuk hidup layak. Ia mengajarkan bahwa kita harus menghormati dan mencintai mereka yang difabel, dan membantu mereka untuk hidup mandiri dan merdeka. Menemani mendampingi difabel serta keluarga difabel merupakan hal yang mulia yang seringkali memperteguh kehidupan iman kita. Santa Teresa dari Kalkuta mengajarkan bahwa kita harus membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, air bersih, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan. Tidak terkecuali juga kebutuhan dasar pelayanan rohani, yakni pelayanan iman/ sakramen-sakaramen, relasi rohani dan kerinduannya akan perjumpaan dengan Tuhan.
Santa Teresa dari Kalkuta mengajarkan bahwa kita harus menghargai dan menerima para difabel di masyarakat. Beliau percaya bahwa mereka harus diberi kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Gereja sebagai persekutuan umat beriman akan Kristus di sini dipanggil secara istimewa memberi ruang dan kesempatan para difabel untuk bisa hadir dalam Gereja merayakan ekaristi serta bersama umat beriman lainnya ikut dalam doadoa dengan segala bentuk keterbatasannya. Bunda Teresa dari Kalkuta mendorong kita harus membantu para difabel untuk hidup mandiri dan merdeka. Ia mengajarkan bahwa kita harus memberi mereka kesempatan untuk belajar, bekerja, dan berkontribusi dalam masyarakat dan Gereja.
Dalam pandangan beliau, kesejahteraan para difabel sangat penting. Kesejahteraan tersebut dirasakan ketika para difabel merasa di terima, disapa dan dicintai. Disediakannya akses jalan bagi para difabel, kemudahan para difabel bisa hadir bersama umat beriman, tidak dipandang sebelah mata adalah lingkungan yang membuat para difabel merasa disapa dan diterima. Apalagi ketika mereka disapa dengan penuh kasih atau bisa ada tempat dan akses jalan bagi para difabel dengan kursi roda, sehingga bisa masuk ruang peribadatan dan bersama umat beriman ikut berdoa dan bertemu dengan Tuhan dengan penuh sukacita dalam kegiatan peribadatan. Lingkungan Gereja yang ramah terhadap para difabel akan menumbuhkan dan meneguhkan iman di tengah dinamika kehidupan. Dengan demikian, keberadaannya dalam Gereja diterima, dicintai dan tidak merasa sebagai orang asing di dalam Gereja dan kegiatan doa-doa. Para difabel dengan aneka anugerah istimewanya yang tersembunyi menjadi berkat bagi Paroki Cikarang. Demikian pula doa-doa para difabel dengan segala keterbatasan ungkapan imannya pasti menjadi sarana rahmat dan kuasa Tuhan. Melalui dan dalam gerakan iman pelayanan kesejahteran para difabel, kuasa dan karya-karya kasih Tuhan semoga semakin dinyatakan.
Penulis : Andreas Yumarma - Tim Kontributor Kolom Katakese
Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa