Keutamaan Kristiani Heroik dari Bunda Teresa

Saat Bunda Teresa diangkat menjadi Venerabilis atau Yang Dihormati, Kongregasi untuk Penganugerahan Orang Kudus harus membuktikan keutamaan Kristiani heroik dari hidupnya. Keutamaan tersebut merupakan tanda kekudusan seseorang di tengah dunia. Lantas, apa maksudnya keutamaan Kristiani heroik?

Keutamaan heroik, yang dirumuskan pertama kali oleh Paus Benediktus XIV, adalah keutamaan Kristiani yang memungkinkan seseorang untuk melakukan tindakan kebajikan dengan kesiapsediaan, ketulusan, dan kerelaan yang luar biasa dan digerakkan dari maksud Ilahi bukan penalaran manusia. Keutamaan ini dihayati dan dihidupi seseorang dengan pengorbanan diri dan pengendalian diri atas kecenderungan manusiawinya. Secara sederhana, keutamaan heroik ini berakar pada sifat-sifat dan kebajikan Allah (KGK 1812).

Katekismus Gereja Katolik menjabarkan 7 keutamaan heroik dalam dua jenis, yaitu keutamaan manusiawi – kebijaksanaan (prudence), keadilan (justice), keberanian (fortitude), dan penguasaan diri (temperance) – dan keutamaan teologis – iman, harapan, dan kasih (KGK 1805, 1813). Keutamaan-keutamaan Kristiani ini mengarahkan perbuatan, mengatur hawa nafsu, dan membimbing tingkah laku pengikut Kristus agar sesuai dengan akal budi dan iman.

Dari penjelasan di atas, Gereja menilai Bunda Teresa telah menghayati dan menghidupi 7 keutamaan heroik selama hidupnya, terutama kebijaksanaan dan kasih. Keutamaan kebijaksanaan merupakan “keutamaan yang membuat budi praktis rela, supaya dalam tiap situasi mengerti kebaikan yang benar dan memilih sarana yang tepat untuk mencapainya, mengatur keputusan hati nurani, menentukan dan mengatur tingkah lakunya sesuai keputusan ini” (KGK 1806). Kebijaksanaan Bunda Teresa tampak dari tindakan dan karya karitatif bagi banyak orang di Kalkuta. Bersama para suster, Bunda Teresa tahu prioritas pelayanannya yaitu solidaritas kepada orang yang sakit, miskin, dan tersingkir.

Namun, dasar dari keutamaankeutamaan Bunda Teresa adalah kasih yang memungkinkan manusia “mengasihi Allah di atas segala-galanya demi diri-Nya sendiri dan karena kasih kepada Allah kita mengasihi sesama seperti diri kita sendiri” (KGK 1822). Segala pelayanan dan karya kasih Bunda Teresa terhadap sesama berakar dari kasihnya kepada Allah. Kasih adalah keutamaan ilahi yang paling utama, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini yaitu iman, harapan, dan yang paling besar diantaranya ialah kasih” (1 Kor 13:13). Bunda Teresa melakukan tindakan kasih di Kalkuta setiap hari dalam hidupnya dengan penuh dedikasi dan
kesetiaan. Segala tindakan yang dilakukannya pada sesama adalah buah dari kasih.

Penulis : Fr. Carolus Budhi P.

Sumber Inspirasi : Katekismus Gereja Katolik; Wilhem, Joseph. “Heroic Virtue.” The Catholic Encyclopedia Vol 7 dari New Advent: http://www.newadvent.org/cathen/07292c.htm.

Foto dan Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa


Post Terkait

Comments