Mengapa manusia berdosa ? Apakah manusia itu pada hakekatnya baik atau sebaliknya pada hakekatnya manusia itu adalah jahat? Pendekatan teologis atas pertanyaan ini bervariasi. Titik berangkatnya adalah bagaimana gereja menafsirkan akibat dosa Adam dan kasih karunia Tuhan seperti ditulis oleh Rasul Paulus “Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian, pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar (Roma 5:19).
Sebelumnya Paulus menulis, “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Rom.5:12). Berikut, perbedaan antara Protestantisme dan Katolisitas dapat diringkas sebagai berikut :
Dengan cara-cara ini kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan sesama melalui perbuatan nyata, karena iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati (bdk. 2Yak.14-16), dan semakin membiarkan Roh Tuhan menguasai hidup kita dengan buah-buahnya, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (bdk. Gal.5:16-26).
Penulis : Bruno Rumyaru