Jumat, 30 Juni 2023 Komisi Karya Kepausan Keuskupan Agung Jakarta menyelenggarakan Jambore Sekami (Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner Indonesia) KAJ 2023. Jambore ini diselenggarakan di Camping Ground Canisius, Gunung Putri, Bogor dari tanggal 30 Juni hingga 2 Juli 2023.
Paroki Cikarang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut dengan mengirimkan perwakilan 10 anak BIR (Bina Iman Remaja) dan 2 orang pendamping. Sepuluh orang perwakilan BIR dan pendamping ini dipilih berdasarkan urutan teratas dari nama-nama yang mendaftar ke pengurus BIR Paroki Cikarang. Setelah melakukan konfirmasi kesediaan, pengurus BIR Paroki mendaftarkan nama-nama tersebut ke Panitia Jambore Sekami KAJ 2023.
Untuk mengikuti kegiatan ini, pengurus BIR melakukan beberapa persiapan karena Paroki Cikarang mendapat tugas sebagai Putra Altar dan Putri Sakristi (PA/PS) serta paduan suara gabungan bersama paroki lainnya di Dekenat Bekasi pada misa pembukaan. Persiapan dimulai dari melakukan pertemuan baik secara offline maupun online, latihan PA/PS dan koor gabungan di paroki Bekasi dan beberapa persiapan teknis lainnya.
Hingga akhirnya tanggal 30 Juni 2023 perwakilan BIR dan pendamping yang akan berangkat ke Jambore berkumpul di Sekolah Trinitas pada pukul 06.00 WIB. Dengan diantar oleh para orangtua dan beberapa pengurus BIR Paroki serta Pak Suryadarma (ketua Katekese Paroki) dan Kak Kitri Permadi (ketua BIR PCGIT).
Setibanya di lokasi, para pendamping melakukan registrasi ulang dan mengantar para peserta camping dari Paroki Cikarang ke tendanya masing-masing sebelum acara seremoni pembukaan dimulai. Perlu diketahui selama kegiatan Jambore para peserta dilarang memegang handphone, semua handphone dititipkan ke panitia Jambore. Yang boleh memegang handphone hanya pendamping dan panitia Jambore saja.
Acara diawali dengan seremoni pembukaan pada pukul 10.00 WIB yang dihadiri oleh kurang lebih 750 orang dari berbagai paroki di Keuskupan Agung Jakarta. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi Edukasi Misioner 1 hingga pukul 15.00 WIB dimana para peserta BIR dibagi dalam 3 kelompok besar dan masing-masing kelompok terdiri dari 14 kelompok kecil. Pada pukul 17.00 WIB dilaksanakan perayaan Ekaristi secara konselebrasi dengan petugas liturgi dari Dekenat Bekasi. Acara hari pertama ditutup dengan Edukasi Misioner 2 dan Doa malam kreatif.
Hari kedua diawali dengan Perayaan Ekaristi pada pukul 06.00 WIB dan dilanjutkan dengan kegiatan outbound hingga pukul 16.00 WIB. Pada saat outbound, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 15-17 orang. Para peserta diminta untuk membuat yel-yel kelompok dan menyelesaikan tugas/permainan yang diberikan panitia di setiap posnya.
Ada 5 pos yang harus dilalui oleh para peserta, di setiap pos peserta diberikan tugas yang harus diselesaikan secara bersama-sama di dalam kelompok. Meskipun kondisi cuaca sangat panas, namun peserta sangat antusias dalam menyelesaikan permainan yang diberikan. Acara outbond selesai pada pukul 16.00 WIB, para peserta diminta untuk bersih-bersih dan istirahat sejenak, sebelum dilanjutkan dengan acara rosario Misioner pada pukul 18.00 WIB.
Setelah Rosario Misioner dan makan malam bersama, acara hari kedua ditutup dengan malam keakraban hingga pukul 22.00 WIB. Saat malam keakraban, semua peserta, pendamping dan panitia Jambore berbaur menjadi satu. Tidak ada jarak antara tua, muda, besar, kecil, hitam putih, semua bersuka cita dan bergembira bersama dengan bernyanyi, menari, battle dance dan bermain pantun atau merayu panitia. Hingga akhirnya tiba waktunya untuk semua beristirahat di tendanya masing-masing.
Hari terakhir di camp, para peserta melakukan doa pagi di tendanya masing-masing dan melakukan persiapan kembali ke rumah. Acara hari terakhir diawali dengan sesi benang merah kegiatan Jambore yang disampaikan oleh Romo Salto. Pada sesi ini disampaikan bahwa dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan selama 3 hari 2 malam ini, diharapkan para remaja Misioner dapat menjadi pewarta sukacita Injil kepada siapa saja yang mereka jumpai. Dengan semangat kebhinekaan remaja Misioner dapat bersahabat dengan banyak orang tanpa memandang SARA, terlibat dalam mengembangkan kebaikan bersama dan semakin menjadi berkat bagi siapapun yang mereka jumpai.
Melalui gerakan 2D2K (Doa, Derma, Kurban dan Kesaksian) para remaja Misioner diajarkan untuk berdoa bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk teman-teman mereka di seluruh dunia, terutama mereka yang sedang dalam situasi yang sulit. Mereka juga berderma untuk teman-teman mereka yang berkekurangan. Berderma bukan karena mereka berkelimpahan tetapi mereka dilatih untuk berani mengurbankan diri, waktu, tenaga, uang saku, serta keinginannya demi membantu teman temannya. Sukacita Injil mereka wartakan dengan kesaksian hidup sehari-hari.
Seluruh rangkaian kegiatan Jambore ditutup dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Romo Edi Mulyono sebagai selebran utama dan foto bersama.
Liputan dan Foto : Maria Paty