Ekologi Pertanian Berkelanjutan dan Iman

Setiap orang yang beriman semestinya merasa berhutang budi pada para petani, karena makanan yang kita nikmati setiap hari berasal dari hasil kerja keras, jerih payah dan keringat para petani. Sayuran dan buah-buahan yang disajikan di meja makan kita juga berasal dari tangan para petani yang berjuang memelihara dan mengelola tanah pertanian dan hasil bumi. Kadangkadang kita lupa mengucapkan rasa s terima kasih untuk para petani di dalam doa-doa kita baik sebelum atau sesudah makan. Namun, sebagai umat beriman, kita perlu juga memperhatikan atau mendoakan para petani dan praktik pertanian berkelanjutan sebagai cara untuk membantu mengatasi krisis pangan yang sedang dan masih akan terjadi di seluruh dunia sekaligus menjadi ekspresi hidup beriman yang berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, dukungan pada para petani dan keterlibatan praktik ekologi pertanian berkelanjutan merupakan salah satu tanggung jawab dari kita sebagai umat beriman.

Iman dan pertanian berkelanjutan adalah dua hal yang saling berkaitan dan dapat membantu melindungi lingkungan. Paus Fransiskus dalam Ensiklik “Laudato Si” menggugah kesadaran dan perhatian kita dalam beriman, akan pentingnya iman dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Dengan mendukung pertanian yang berkelanjutan, kita dapat memastikan bahwa makanan yang kita makan diproduksi secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Selain itu, pertanian berkelanjutan juga membantu kita mengurangi limbah makanan, sehingga kita dapat mengurangi jumlah sampah dan memperbaiki kualitas tanah. Umat beriman sepertinya perlu bijak memperhatikan kesehatan dan keamanan makanan bagi seluruh anggota keluarga-keluarga kita. Santo Paulus mengingatkan pentingnya kesadaran umat beriman bahwa tubuh manusia itu sebagai bait Roh Kudus yang harus disyukuri, dijaga dan ditumbuhkan sebaik-baiknya (Bdk. Kor 6:19-20). Dengan mengkosumsi makanan sehat yang diproduksi secara organik, kita dapat memastikan bahwa makanan kita sehat bergisi, aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Dengan menyediakan makan yang baik, sehat dan aman bagi anak-anak dan keluarga kita, kita sebenarnya sedang melaksanakan tanggung jawab iman yang sangat luhur untuk bisa sejahtera bersama demi kebaikan anak-anak dan generasi mendatang.

Keterlibatan umat beriman pada lingkungan dapt mempengaruhi gaya hidup dan cara hidup memperhatikan ekologi pertanian berkelanjutan, ekologi hidup beriman secara sehat dengan memperhatikan makanan sehat dan aman untuk dikonsumsi. Dengan cara ini, kita membantu melindungi lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup bersama, sambal sekaligus melaksanakan iman dan mewujudkan cita-cita untuk sejahtera bersama dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar.

Penulis : Andreas Yumarma - Tim Kontributor Kolom Katakese

Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa


Post Terkait

Comments