Dalam suasana sukacita Natal setelah Hari Raya Keluarga Kudus, kita merayakan Epifani atau Hari Raya Penampakan Tuhan, yang di Gereja Katolik Ritus Timur menjadi puncak perayaan Natal. Pada Epifani kita mengenangkan penampakan Tuhan yang menuntun para orang Majus dari Timur menemukan Yesus yang dilahirkan di Betlehem. Injil Mat 1:1-12 menceritakan bagaimana orang-orang Majus dari Timur mencari tempat kelahiran Yesus berdasarkan tuntunan penampakan bintang di langit. Mereka sampai ke Betlehem dan menemukan Yesus di palungan. Emas, kemenyan dan mur menjadi persembahan kepada Yesus yang dilahirkan di Betlehem. Pencarian tempat Yesus dilahirkan oleh orangorang Majus dari Timur dapat di inspirasi iman keluarga-keluarga kristiani dewasa ini.
Keluarga Kristiani memiliki ciri khas penghayatan iman kepada Kristus sebagai pusat hidup keluarga. Yesus kecil yang dirayakan pada hari Natal hadir, diberi ruang untuk terus tumbuh semakin besar di dalam hati setiap anggota keluarga kristiani. Perjumpaan dengan Tuhan daniman dialami melalui kebiasaan doa-doa, seperti doa pribadi, doa makan, doa malam ataupun doa malaikat Tuhan dalam keluarga.
Pengalaman iman keseharian dalam keluarga ditumbuhkan dengan saling mengenal, mengampuni ataupun saling menjadi berkat di antara semua anggota keluarga. Sapaan ilahi dapat terjadi melalui: pengalaman ketika jatuh, lalu berusaha bangun kembali; pengalamanmemperoleh dukungan anggota keluarga di saat-saat sulit; serta pengalaman kasih yang dialami di dalam keluarga.
Dewasa ini keluarga-keluarga kristiani berada dalam zaman baru. Teknologi digital, internet dan perubahan sosial serta kesiapsediaan akan segala sesuatu yang berubah sangat cepat menyediakan kebiasaan praktik iman untuk cepat tanggap dengan aksi solusi atau peneguhan. Dengan kata lain, dinamika kehidupan keluarga kristiani kontemporer ditantang melihat apa yang terjadi dengan mata iman dan berusaha membuat solusi tindakan kehidupan. Keteladanan setiap anggota keluarga dalam tantangan dan pengalaman jatuh bangun untuk menjawab keadaan menjadi pengalaman rohani dalam kehidupan sehari-hari. Sangat diperlukan pegangan agar cepat beradaptasi dengan perubahan-perubahan tanpa kehilangan mata iman melihat kejadian-kejadian kehidupan
Terdapat tiga hal inspirasi iman yang kiranya dapat dijadikan pedoman dalam dinamika kehidupan keluarga kristiani kontemporer. Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut:Pertama, iman kepercayaan kepada Tuhan berhadapan dengan tantangan praktis hidup setiap hari. Bagaimana iman bisa menjadi bintang penuntun dalam kehidupan sehari-hari. Epifani-Tuhan yang menyatakan diri juga dialami di dalam suka duka hidup keluarga. Kesadaran individu yang dibiasakan dalam keluarga kristiani akan membuat hati terjaga dan pikiran terbuka terhadap Tuhan yang sedang menyapa masing-masing di tengah keluarga. Suasana keluarga oleh karenanya akan menyuburkan benih keterjagaan iman di dalam dinamika kehidupan keluarga-keluarga kristiani.
Kedua, keluarga kristiani sebaiknya menyediakan ruang pengalaman dicintai, diampuni yang memungkinkan praktik pertobatan dan kebiasaan terus memperbaiki diri. Ruang perjumpaan dengan Tuhan ditengah keluarga dapat terjadi pada pengalaman berbuat salah tetapi masih tetap diterima dan dicintai. Sapaan ilahi juga dimungkinkan terjadi pada pengalaman diteguhkan untuk segera bangkit segala kelemahannya. Pengalaman ditemani di masa-masa sulit juga menjadi momen sapaan ilahi yang sedang memberi kekuatan dan pengharapan.
Ketiga, sukacita dan syukur untuk membangun semangat berbagi, keiklasan dan jiwa relawan. Semangat menjadi relawan, semangat kerasulan dan keiklasan berkontribusi dimulai dari atsmosfir praktik kehidupan keluarga kristiani yang diwarnai oleh sukacita dan syukur atas segala anugerah Tuhan dalam keluarga. Rasa syukur, terima kasih dan sukacita mendorong semangat untuk keluar dari diri sendiri untuk melaksanakan pelayanan, kerasulan, panggilan hidup, menjadi relawan dan semangat iklas berbagi.
Dengan ketiga hal inspirasi iman di atas, semoga semakin banyak keluarga kristiani mengalami peristiwa epifani, yakni Penampakan Tuhan yang sedang menyapa-menyatakan diri melalui peristiwa dinamika kehidupan keluarga kristiani kontemporer setiap hari. Dengan perjumpaan dengan Tuhan secara mendalam melalui keluarga, semangat kerasulan, berbagi, menjadi relawan untuk berkontribusi dan panggilan hidup akan semakin tumbuh subur menghiasi dinamika kehidupan keluarga-keluarga kristiani dewasa ini.
Penulis : Andreas Yumarma
Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa