Cinta Tanpa Batas adalah Kekuatan Tak Terbatas

I. PENGANTAR
Saudara-saudari yang terkasih, pada Minggu Prapaskah IV ini, kita diajak untuk merenungkan tema yang sangat mendalam: "Cinta Tanpa Batas adalah Kekuatan Tak Terbatas." Cinta Tuhan kepada kita tidak mengenal batas, dan cinta ini adalah kekuatan yang mampu mengubah hidup kita, memberi kita harapan, dan memampukan kita untuk mencintai sesama, bumi serta alam raya.

  • Cinta tanpa batas adalah panggilan kita sebagai pengikut Kristus.
  • Dalam cinta ini, kita diajak untuk peduli lebih kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel (KLMTD), serta menjaga bumi dan alam raya
  • Matius 25:40: "Dan Raja itu akan menjawab mereka: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.'" 
  • Makna: Ayat ini menekankan pentingnya kepedulian terhadap yang KLMTD. Cinta sejati terwujud dalam tindakan kita terhadap sesama. Yesus datang untuk melayani mereka yang KLMTD, menunjukkan bahwa cinta-Nya mencakup semua orang, terutama yang paling membutuhkan. (Bdk. Lukas 4:18: "Roh Tuhan ada pada-Ku ...)

  II. EKSPLORASI TEMA

1. CINTA TUHAN YANG TAK TERBATAS

  • Cinta Tuhan kepada umat manusia adalah cinta yang tidak terbatas. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah meng- aruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)
  • Cinta ini menunjukkan betapa besar pengorbanan yang dilakukan Tuhan demi  keselamatan kita, Cinta kasih Tuhan benar benar cinta tanpa batas. Inilah cinta yang disebut: “Agape” (ἀγάπη)
  • Arti: Agape adalah jenis kasih yang bersifat tanpa syarat dan tulus. Ini adalah kasih yang diberikan tanpa mengharapkan imbalan, mencerminkan cinta yang murni dan altruistik. Dalam konteks Kristen, agape sering kali merujuk pada kasih Tuhan kepada manusia dan kasih yang seharusnya kita wujudkan kepada sesama, bumi dan alam raya ciptaanNya
  • Makna: Agape adalah kasih yang mengutamakan kepentingan orang lain dan berfokus pada tindakan kasih yang nyata, seperti pengorbanan dan pelayanan. Ini adalah kasih yang bersifat universal dan tidak terbatas pada hubungan pribadi
  • Referensi Ajaran Gereja Katolik:  Katekismus Gereja Katolik (KGK) 2196 menyatakan bahwa "Cinta adalah inti dari hukum Tuhan." Cinta ini mendorong kita untuk hidup dalam hubungan yang benar dengan Tuhan, sesama, bumi dan alam raya. Cinta Tuhan adalah sumber kekuatan bagi kita untuk menjalani hidup yang penuh makna.

2. CINTA YANG MENGUBAH HIDUP

Cinta yang tak terbatas ini juga mengubah hidup kita. Dalam Roma 5:5, kita diajarkan bahwa "Kasih Allah dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah diberikan kepada kita."

Ketika kita mengalami cinta Tuhan, kita dipenuhi dengan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup. Cinta ini memberi kitaa keberanian untuk mengampuni, untuk melayani, dan
untuk mencintai orang lain tanpa syarat. 

Dalam bacaan dari 2 Korintus 5:17-21, Paulus menyatakan bahwa "Jika seseorang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang!" Cinta tanpa batas Tuhan mengubah hidup kita, menjadikan kita ciptaan baru. Ini menunjukkan bahwa ketika kita menerima cinta Tuhan, kita diberdayakan untuk hidup dalam cara yang baru, yang mencerminkan kasihNya kepada dunia.

Referensi Tradisi Suci: Dalam tradisi Suci, banyak santo dan santa yang menunjukkan cinta tanpa batas dalam hidup mereka. Misalnya, Santa Teresa dari Kalkuta mengabdikan hidupnya untuk melayani yang KLMTD. Ini mencerminkan cinta Tuhan yang tak terbatas kepada semua
orang.

3. CINTA YANG MENDORONG KITA UNTUK MENCINTAI SESAMA
Cinta tanpa batas yang kita terima dari Tuhan harus kita bagikan kepada sesama. Dalam Matius 22:37-39, Yesus mengajarkan kita untuk "Mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Inilah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Cinta ini tidak hanya terbatas pada orang-orang yang kita sukai, tetapi juga kepada mereka yang sulit kita cintai bahkan yang membenci dan memusuhi kita. 
Referensi Ajaran Gereja Katolik: KGK 1825 mengajarkan bahwa "Cinta adalah keputusan untuk menginginkan kebaikan bagi orang lain." Ini menunjukkan bahwa cinta sejati adalah tindakan, bukan hanya perasaan. Ketika kita mencintai tanpa batas, kita menjadi saluran cinta Tuhan di dunia ini.

4. CINTA YANG MENGHADIRKAN HARAPAN
Cinta tanpa batas juga membawa harapan. Dalam 1 Korintus 13:7, kita diingatkan bahwa "Cinta itu menanggung segalanya, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." Ketika kita mengandalkan cinta Tuhan, kita memiliki harapan yang tak tergoyahkan, bahkan di tengah kesulitan.

5. PERTOBATAN DAN PENGAMPUNAN
Mazmur 51 juga menekankan tema pertobatan dan pengampunan, yang merupakan aspek penting dari cinta Tuhan. Dalam konteks cinta tanpa batas, kita diingatkan bahwa cinta Tuhan selalu siap untuk mengampuni dan menerima kita kembali, tidak peduli seberapa jauh kita  tersesat. Ini menunjukkan bahwa cinta Tuhan adalah kekuatan yang tak terbatas, mampu mengubah hati dan membawa kita kembali kepadaNya.

6. BACAAN INJIL hari ini, yaitu perumamaan tentang Anak yang Hilang, menggambarkan cinta Allah yangtidak terbatas dan bagaimana cinta tersebut memiliki kekuatan untukmengubah hidup kita.

7. RINGKASAN BACAAN
Dalam Lukas 15:11-32, Yesus menceritakan kisah seorang ayah yang baik hati yang memiliki dua anak. Anak bungsu meminta warisan dan pergi ke negeri yang jauh, menghabiskan semua harta bendanya dalam hidup foya-foya yang sangat boros. Ketika keadaan menjadi sulit dan ia mengalami kelaparan, ia memutuskan untuk kembali kepada ayahnya, berharap bisa menjadi salah satu pekerja harian. Namun, ketika ia masih jauh, ayahnya melihatnya dan berlari  menemuinya. Ayah tersebut memeluk dan mencium anaknya, lalu mengadakan perayaan besar untuk menyambut kembalinya anaknya.
Sementara itu, anak sulung merasa marah dan cemburu karena perhatian dan cinta yang diberikan kepada adiknya. Namun, sang ayah menjelaskan bahwa cinta yang ia miliki untuk kedua anaknya adalah sama, dan bahwa
kebahagiaan atas kembalinya anak yang hilang adalah sesuatu yang harus dirayakan.

8. POIN-POIN PENTING
a. Cinta yang Tak Terbatas dari Sang Ayah

  • Ayah dalam perumpamaan ini melambangkan Allah yang penuh kasih. Cinta-Nya tidak terpengaruh oleh kesalahan atau dosa kita. Ia selalu siap menyambut kita kembali, tidak peduli seberapa jauh kita telah pergi.
  • Refleksi: Apakah kita menyadari betapa besarnya cinta Allah kepada kita? Bagaimana kita menyikapi cinta ini dalam hidup kita sehari-hari?

b. Kekuatan Pertobatan

  • Ketika anak bungsu menyadari kesalahannya dan memutuskan untuk kembali, ia menunjukkan bahwa pertobatan adalah langkah pertama untuk mengalami cinta tanpa batas. Allah selalu menunggu kita untuk kembali kepada-Nya.
  • Refleksi: Beranikah kita mengakui kesalahan kita dan kembali kepada Allah?  pertobatan adalah kekuatan yang membebaskan kita dari belenggu dosa.

c. Cinta yang Menyambut Kembali

  • Ayah yang berlari untuk menyambut anaknya menunjukkan betapa besar kegembiraan Allah ketika seorang pendosa menyesal dan bertobat. Cinta yang tulus dan penuh pengertian adalah kekuatan yang mampu mengubah hidup.
  • Refleksi: Bagaimana kita bisa menyambut kembali orang-orang yang telah meyakiti dan mengkianati hidup kita? Apakah kita bisa menciptakan suasana yang penuh kasih dan pengertian?

d. Anak sulung merasa cemburu dan tidak mengerti mengapa ayahnya begitu berbaik hati kepada adiknya. Ini mengingatkan kita bahwa cinta Allah tidak terbatas pada satu orang atau kelompok saja. Cinta-Nya mencakup semua orang, termasuk mereka yang dianggap “hilang.” Refleksi: Apakah kita siap untuk memperluas cinta kita kepada semua orang, termasuk mereka yang mungkin kita anggap tidak layak?

9. KEPEDULIAN TERHADAP ALAM
Dalam ensiklik "Laudato Si", Paus Fransiskus mengajak kita untuk menjaga bumi dan alam raya sebagai bagian dari tanggung jawab kita terhadap ciptaan Tuhan dan Ajaran Gereja Katolik, melalui Katekismus Gereja Katolik : KGK 2419 setiap orang memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan yang lemah dan tersingkir, serta untuk menjaga lingkungan hidup."

 III. PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Kepedulian kepada Difabel: Menghormati dan mendukung orangorang dengan disabilitas, serta memastikan mereka mendapatkan akses yang sama dalam masyarakat.

  • Membantu yang Tersingkir: Terlibat dalam kegiatan sosial yang membantu orang-orang yang terpinggirkan, seperti tunawisma, pengungsi, kurban pemutusan hubungan kerja dan lain-lain.
  • Menjaga Bumi: Mengambil langkahlangkah untuk melindungi lingkungan, seperti mengurangi sampah plastik, polusi udara, air dan tanah, mendaur ulang, penghijauan serta mendukung dan atau berinisiatif membangun budaya : “LESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK MENJAGA BUMI”.

 IV. RANGKUMAN
Saudara-saudari, cinta tanpa batas adalah kekuatan tak terbatas yang dapat mengubah hidup kita dan orang-orang di sekitar kita. Dalam masa Prapaskah ini, mari kita merenungkan cinta Allah yang tak terbatas dan bagaimana kita dapat membuka hati kita agar dapat menerima cinta ini dan membagikannya kepada orang lain, bumi serta alam raya. Mari kita berkomitmen untuk mencintai dan melayani sesama, serta menjaga ciptaan Tuhan dengan penuh kasih. Semoga kita semua dapat mengalami dan menyebarkan cinta tanpa batas ini dalam hidup kita agar kita  dapat menjadi saksi cinta Tuhan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari .

 V. MARILAH KITA BERDOA
“Tuhan yang penuh kasih, ajar kami untuk mencintai tanpa batas, terutama kepada mereka yang KLMTD.
Berikan kami hati yang peka & berbela rasa terhadap kebutuhan sesama terlebih yang KLMTD, bumi dan alam raya ciptaan-Mu”. Amin

 

Selamat Retret Agung. Berkah Dalem.
Aloysius Haryanto


Post Terkait

Comments