Bisik Relik - Mengulik Peran Remaja dalam Mengusahakan Kesejahteraan

Sabtu, 15 April 2023 menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh kami, sobat Bina Iman Remaja Lingkungan Santa Agnes dan Santa Helena. Mengapa? Karena kami ingin merayakan sukacita Paskah bersama sobat BIR dari lingkungan lain.

Acara Paskah bersama ini bernama BISIK RELIK (Bincang Asik Remaja Katolik) dengan tema Mengulik Peran Remaja dalam Mengusahakan Kesejahteraan, sejalan dengan tema yang diangkat Keuskupan Agung Jakarta. Dalam acara tersebut menghadirkan 3 narasumber : Frater Billy berbagi tentang kesejahteraan dari aspek rohani spiritual, Suster Loren, SFMA yang mengupas kesejahteraan dari aspek sosial, dan Kak Kristi yang bercerita kesejahteraan dalam pendidikan.

Sesi awal dibuka oleh Frater Billy dengan pemaparannya mengenai kesejahteraan dari aspek rohani spiritual.

The fruit of silence is prayer, The fruit of prayer is faith, The fruit of faith is love, The fruit of love is service, The fruit of service is peace (Mother Teresa)

Frater mengulas bahwa makna sejahtera lebih dari sekedar makmur dimana semua kebutuhan terpenuhi. Lebih dari itu ada hati dan jiwa  yang sejahtera yang hanya dapat diperoleh jika terjalin relasi pribadi dengan Allah Bapa. Untuk mengusahakannya:

1. Perlu berlatih dan belajar hening (Frater mengambil filosofi dari Bahasa Jawa neng (meneng - diam), ning (wening - bening), nung (dunung - sejati)

2. BBM (Berdoa, Bersyukur, Mengasihi) yang diwujudnyatakan dalam tindakan nyata melayani Tuhan dalam ekaristi sebagai PA/PS (Putera Altar/Putri Sakristi) atau kegiatan lingkungan yang lain. Itulah peran remaja saat ini yang dapat dilakukan untuk peduli dengan kesejahteraan rohani/spiritual.

Berikutnya Suster Loren, SFMA menguraikan kesejahteraan social. Suster mengawalinya dengan melempar pertanyaan ke sobat BIR tentang arti sosial. Sobat BIR antusias menjawab, diselingi tawa kocak yang muncul dari interaksi antara Suster dengan sobat BIR.

Sosial berasal dari kata socius, bahasa latin yang berarti kawan. Sejahtera secara sosial berarti terpenuhinya kebutuhan hidup, pendapatan yang layak, fasilitas yang memadai serta pendidikan yang layak. Namun pada kenyataannya sesama di sekitar kita masih belum memenuhi kriteria sejahtera tadi. Oleh karena itu, sobat remaja dipanggil untuk terlibat dalam mengusahakan kesejahteraan melalui kepedulian kepada sesama dengan cara menyisihkan uang jajan untuk berdonasi, membelikan nasi bungkus untuk tukang sapu jalanan/satpam perumahan, menyumbangkan buku buku dan pakaian layak pakai ke panti asuhan, dan sebagainya. Suster menambahkan bahwa kesejahteraan sosial hanya dapat terwujud jika ada keadilan (justice), perdamaian (peace) dan keutuhan  ciptaan (integrity of creation) disingkat JPIC.

Sesi semakin seru, ditengah cuaca udara yang panas, tidak menyurutkan semangat sobat BIR ini untuk berdinamika. Ditengah sesi ada ice breaking, kami menyanyi bergoyang dan main tebak tebakan. Sangat memeriahkan suasana yang panas di siang itu.

Sesi ke-3 oleh Kak Kristi, seorang pendidik di salah satu sekolah di daerah Cikarang, yang juga anggota OMK PCGIT. Kak Kristi mengulas kesejahteraan dari aspek Pendidikan dan menguraikan, kesejahteraan dalam kondisi atau keadaan di mana siswa merasa nyaman, aman, bahagia, dan sehat selama menempuh pembelajaran di sekolah. Indikator kesejahteraan dalam pendidikan meliputi keadaan sehat, nyaman, aman dan bahagia. Namun fakta yang terjadi, masyarakat kita masih belum memenuhi kriteria-kriteria kesejahteraan tadi.

Dampak pandemi yang berkepanjangan tidak hanya melumpuhkan ekonomi masyarakat yang berdampak pada ketiadaan biaya sekolah, tetapi juga pada merosotnya kesehatan mental anak didik yang cenderung mudah menyerah dan putus asa. Selain itu, jumlah kasus perundungan yang meresahkan juga merupakan hal yang mesti mendapatkan perhatian dan jalan keluar sesegera mungkin. Kenyataan ini memanggil sobat remaja untuk berperan dalam mengusahakan kesejahteraan dengan aksi nyata. Kepedulian kepada sesama anak didik, menjadi pribadi yang suportif dan mengasihi.

Suasana semakin meriah karena setelah interaksi dari ketiga narasumber, ada permainan tanya jawab dari aplikasi Kahoot, sobat BIR semangat semua untuk menjawab  dan berusaha mendapatkan skor 5 besar, karena ada doorprize yang dibagikan. Menjelang akhir acara, kami berfoto bersama dan ditutup dengan makan siang bersama. Menjadi sesi pamungkas, karena so- bat BIR ramai berinteraksi satu dengan lainnya sambil menikmati jamuan.

Semua merasa senang, bersukacita, dan mengucapkan terima kasih untuk Frater Billy, Suster Loren SFMA dan Kak Kristi atas kebersamaan di siang itu. Sobat BIR pun juga senang karena menambah kenalan baru. Sobat BIR datang dari lingkungan Monika, Gregorius, Kalistus, Lukas, HKY, BHK, Helena, Agnes.

Puji Tuhan atas penyertaan dari Allah Bapa, semua kegiatan dari awal hingga akhir berjalan baik. Terimakasih juga untuk para orang tua yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

Selamat Paskah Sobat BIR PCGIT, semoga kebangkitan-Nya memberi semangat baru bagi sobat BIR untuk mau berperan dalam mengusahakan kesejahteraan di sekitar kita dan menumbuhkan semangat peduli dan mau mengasihi.

Liputan dan Foto : Kak Ari – Pendamping BIR Sta Agnes


Post Terkait

Comments