BIR Benedictus Goes to Katedral Jakarta

Mengisi liburan sekolah, kami Bina Iman Remaja Lingkungan St. Benedictus - Taman Sentosa, pergi ke Gereja Katedral Jakarta pada hari Minggu, 25 Juni 2023. Yang membuat perjalanan kali ini terasa istimewa karena biayanya kami dapat dari hasil “ngamen” setiap ada acara di lingkungan kami dan hasil berjualan snack masakan kami sendiri lho. Setelah uangnya terkumpul, kami pun berangkat…

Waktu menunjukkan pukul 06.00 pagi, kami 13 anak dan beberapa pendamping on the way Stasiun Cikarang untuk naik KRL ke Jakarta. Tujuan Stasiun Juanda. Seru juga ya naik KRL apalagi bagi yang belum pernah.

Sampai Jakarta pukul 08.30 di Stasiun Juanda. Sambil menunggu misa jam 11.00 kami berfoto dan mengagumi arsitektur gedung Gereja Katedral Jakarta.

Gereja Katedral Jakarta atau bernama resmi Gereja Santa Perawan Maria diangkat ke Surga, diresmikan pada tahun 1901. Katedral yang kita kenal sekarang sesungguhnya bukanlah gedung gereja yang asli di tempat itu, karena Katedral yang asli diresmikan pada Februari 1810, namun pada 27 Juli 1826 gedung Gereja itu terbakar bersama 180 rumah penduduk di sekitarnya saat terjadi kebakaran besar. Lalu pada tanggal 31 Mei 1890, Gereja itu pun  sempat roboh oleh masalah struktur sehingga harus dilakukan renovasi. Pada malam Natal, 24 Desember 2000, Gereja ini menjadi salah satu lokasi yang terkena serangan ledakan bom.

Di depan gedung Gereja Katedral Jakarta terdapat patung Bunda Maria yang besar. Di atas patung Bunda Maria, ada tulisan "Beatam Me Dicentes Omnes Generasiones" yang artinya "Segala keturunan menyebut aku bahagia”. Terdapat juga jendela kaca yang unik dengan warna-warni yang berpola bunga. Lalu terdapat altar yang sangat besar, di altar tersebut terdapat meja altar, Sedilia (tempat duduk imam), Tabernakel (tempat menyimpan hosti), Meja Kredens (tempat menaruh bahan dan peralatan liturgi), Mimbar atau Ambo. Tabernakel Gereja Katedral Jakarta sangat unik, karena berukuran besar dan berwarna emas yang membuatnya terkesan sangat bagus. Terdapat juga bunga hias altar dengan warna yang sangat cantik, alat musik organ yang sangat besar dan berbentuk unik, sehingga organis harus naik tangga terlebih dahulu untuk memainkannya.

Di atap interior gereja, pada saat misa tiba-tiba ada suara kicau burung. Jadi seru deh misanya seperti di alam bebas.

Pada misa yang dibawakan oleh Romo Triyudo Prastowo, SJ. mengingatkan, “Janganlah takut kepada musuh- mu, kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh tapi tak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutlah akan Dia yang berkuasa membunuh baik jiwa mau  pun tubuh di dalam neraka.”

Selesai misa sekitar jam 12.00 kami kelaparan. Sebelum meninggalkan Gereja Katedral, kami berdoa terlebih dahulu di Goa Maria. Sesuai rencana kami kemudian berjalan kaki menuju Pos Bloc, sekitar 6 menit dari Gereja Katedral. Pos Bloc ini dulunya dikenal sebagai Gedung Filateli. Pada awalnya didirikan ketika Gubernur Jenderal VOC bernama Gustaaf W Baron van Imhof membangun kantor pos pertama pada 26 Agustus 1746 di Jakarta. (Sumber : Forum keadilan. com) Sekarang dinamakan Pos Bloc yang terletak di Jalan Pos No 2 Pasar Baru, Jakarta Pusat. Pos Bloc dibuka sejak awal September 2021.

Kami makan siang di Sedjuk bakmi dan kopi, makanannya enak banget. Gak terasa karena saking asiknya waktu sudah menunjukan pukul 15.00 kami harus segera pulang ke Cikarang. Dalam perjalanan pulang di KRL kami semua lelah tapi hati kami gembira. Meskipun cuma sebentar ternyata hari itu merupakan salah satu perjalanan yang berkesan bersama teman-teman. Maju terus BIR Lingkungan Benedictus.

Liputan dan Foto : Lintang Hapsari


Post Terkait

Comments