Transfigurasi

Saudari/a yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus, kembali kita mencari kehendak Tuhan untuk kita lakukan dalam perjalanan hidup kita. Pada bacaan kitab Kejadian 12:1-4a Abraham dipanggil Allah dan memintanya pergi dari negerinya, dari sanak saudaranya dan dari rumah bapanya ke negeri yang ditunjukkan Allah kepadanya. Pada bacaan injil dikisahkan YESUS DIMULIAKAN DI ATAS GUNUNG. Pada waktu peristiwa itu terdapat tiga murid Yesus bersama dengan Dia : Petrus, Yakobus, dan Yohanes.

Tema yang kita renungkan adalah Transfigurasi. Apa yang dimaksud Transfigurasi? Transfigurasi menandai suatu perubahan bentuk atau rupa. Pada bacaan injil jelas transfigurasi Kristus adalah peristiwa dimana Yesus dimuliakan di gunung. MUKANYA BERCAHAYA DAN PENUH KEMULIAAN  serta bertemu dengan MUSA dan ELIA yang sudah dalam keadaan dirohanikan. Hal ini merupakan puncak spiritualitas dari Yesus.

Tiga murid Yesus menyaksikan langsung Cahaya kemuliaan yang memancar dari wajah Yesus itu untuk memberikan pengajaran kepada para murid bahwa di balik peristiwa yang menyedihkan yang akan dialami Yesus yaitu peristiwa penyaliban akan membawa kepada kemenangan dan kemuliaan. Dibalik hinaan, caci maki akan ada kemuliaan yang akan menguatkan para murid untuk tetap setia dalam kehidupan mereka dalam mengikuti Yesus sang Guru. Ketiga murid yang menyaksikan peristiwa tersebut tentunya memiliki pengalaman secara pribadi.

Peristiwa ini kemudian menjadi tradisi dalam menghayati salah satu peristiwa hidup Yesus Kristus. Transfigurasi ini menjadi titik sentral dalam karya Yesus sebagai Mesias. Saudari/a yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, apa yang menjadi tujuan dari Transfigurasi Kristus? Supaya orang-orang terdekat-Nya seperti para murid dapat semakin memahami tentang siapakah Yesus guru mereka.

Dimana para murid sebelumya hanya mengenal Yesus melalui tubuh manusia-Nya dan pada peristiwa itu mereka melihat ke-ilahian-Nya walaupun pada saat itu para murid belum paham betul. Murid Yesus ingat dan tidak pernah lupa akan peristiwa Ilahi tersebut sehingga mampu bersaksi di kemudian hari apa yang terjadi pada saat di atas gunung, dan tanpa ragu meyakini kalau hal itu memang sengaja ditampakkan kepada mereka. Dan kesaksian para muridlah yang menjadi iman kita orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Bagi kita yang hidup di jaman sekarang ini tentunya juga mampu mengalami apa yang dialami oleh para murid yaitu mengalami/menerima Transfigurasi Yesus Kristus yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dalam berbagai peristiwa hidup kita, yang membawa dan menguatkan kita dalam iman. Hanya apakah kita ’’mau naik ke gunung Tabor?’’ dan ’’turun” untuk ikut juga bertransfigurasi, yakni menjadi saksi atas apa yang kita lihat dan alami. Semoga dimasa prapaskah ini kita mampu mengalami tranfigurasi Kristus sampai pada kita sendiri bertransfigurasi oleh karena-Nya. Semoga, Amin.

 Penulis : Sr. Loren SFMA

Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa


Post Terkait

Comments