Media digital merupakan perangkat teknologi yang semakin mempengaruhi kehidupan. Pandemi COVID-19 telah mempercepat penggunaan media digital ini secara meluas, sehingga mempengaruhi gaya hidup. Media digital seperti handphone, internet, laptop dan komputer menjadi perangkat dan kenyataan yang tak terpisahkan satu sama lain dengan kehidupan umat beriman. Kebiasaan-kebiasaan baru dilakukan untuk dapat bertahan, menjaga kesehatan dan dapat hidup dalam dinamika yang penuh perubahan cepat, baik dalam hidup keluarga maupun setiap individu beriman.
Kurangnya memiliki sarana perangkat teknologi digital atau pengetahuanpenguasaan media digital membuat sebagian umat beriman terpinggirkan. Dampak negatif lain adalah seperti rendah diri, ketidakberdayaan dan kegalauan menghadapi keadaan baru tak terduga yang sering tidak terelakkan. Dua arah pergeseran dengan media digital adalah sebagai berikut : pertama, orientasi diri yang semakin kencang mendapat tekanan dalam kehidupan, sehingga meskipun bersama-sama orang lain namun mata, perhatian dan hati lebih tertuju pada perangkat atau pesan media yang dipegangnya. Linglung dengan keadaan sekitar (deja vu) sering tidak terhindarkan. Orang sibuk dengan diri, dikuasai oleh ketergantungan media digitalnya, sehingga menggeser kepedulian dan tempat Tuhan semakin terpinggirkan.
Yang dipentingkan adalah pencapaian diri dan pengakuan terhadap diri. Orang menjadi kurang mampu melihat apa yang sedang terjadi dengan keadaan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pesan injil Markus 1: 7-11 menjadi relevan karena Yohanes Pembaptis memberitakan Yesus yang datang, yang akan membaptis dengan Roh Kudus“. Di sini kita diajak untuk mengarah dan menyambut Tuhan yang datang dengan pembaptisan Roh Kudus.
Kedua, orang menjadi semakin mudah dan cepat berkomunikasi, bergaul lintas tempat, paroki dan gereja. Orang dapat mencari dan belajar apa saja melalui media digital. Kebiasaan baru menuntut cara-cara baru dan transformasi kehidupan. Penggunaan media digital secara bijak dan bertanggung jawab serta penguasaan teknologi media digital dapat dimanfaatkan untuk memberitakan kabar gembira tentang Yesus sebagaimana dikatakan dalam Injil Markus ayat 11 : Lalu terdengar suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Mulah aku berkenan”. Media digital semakin efektif untuk meluaskan Kerajaan Tuhan.
Pergeseran pertama dan kedua, hadir bersama dalam era media digital seperti dua sisi mata uang. Berhadapan dengan hal tersebut, transformasi kehidupan beriman sepertinya sedang terjadi untuk menemukan cara-cara baru menghayati dan mempraktikkan kehidupan beriman di tengah dampak positif dan negatif media digital. Menempatkan dan menyambut Tuhan sebagai pusat kehidupan dan mewartakan Tuhan yang datang dalam pelayanan digital-pemberdayaan alternatif bagi yang terpinggirkan merupakan salah satu dari bentuk transformasi kehidupan beriman. Demikian pula transformasi kehidupan beriman ini terus berlangsung melalui narasi peristiwa-peristiwa secara digital, terbangunnya jejaring solidaritas melalui media digital, karya-karya berbagi digital serta aneka potensi kreativitas pelayanan digital yang terus tumbuh dan berkembang untuk semakin bisa menyapa dan menjangkau lebih banyak orang. Iman pada dasarnya berperan sebagai motivasi dasar dan penggerak aneka bentuk kreativitas dan kegiatan pelayanan dalam dinamika transformasi kehidupan beriman.
Penulis : Andreas Yumarma
Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa