Lingkungan Santa Birgitta Deltamas - Obrolan Santai Tentang Kuasa Gelap

Apakah Kuasa Gelap itu? Kuasa berarti kekuatan. Gelap berarti kejahatan atau setan. Terang berarti kuasa Allah. Kita, para pengikut Kristus, disebut anak-anak terang. Seperti yang dikatakan Rasul Paulus kepada umat di Efesus, “memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.” (Ef 5:8). Kuasa Gelap berarti kekuatan setan yang menguasai manusia.

Seorang Katolik, karena kesedihan yang mendalam dan karena luka batin, akibat peristiwa buruk yang dialaminya, bisa menjadikannya putus asa. Ditambah dengan tidak kuat beriman kepada Tuhan, bisa pada akhirnya menghantarkannya untuk minta bantuan kepada kuasa setan, agar masalahnya terselesaikan, sesuai dengan keinginannya. Kuasa setan, dalam segala bentuknya, akan segera membantu orang yang meminta bantuan kepadanya, tetapi pada akhirnya orang tersebut akan hancur. Sebab visi dan misi aktivitas setan adalah untuk menghancurkan manusia, bukan untuk menolong manusia.

Sumber iman Katolik ada tiga, yaitu tradisi suci, kitab suci dan magisterium (ajaran para uskup dan paus atau pimpinan Gereja Katolik). Ketiganya saling erat berhubungan. Jika kita berbicara tentang kegiatan setan, kita bisa mengikutinya dari beberapa peris tiwa di dalam kitab suci. Misalnya, dari injil Markus 5:1-8, Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa. Apakah setan itu dan bagaimana cara kerjanya, bisa kita lihat dari Katekismus Gereja Katolik, sebagai salah satu sumber pengajaran iman katolik, yang diajarkan magisterium.

Apakah setan itu ciptaan Allah ? Untuk menjawab hal itu, kita perlu melihat kisah penciptaan oleh Allah menurut iman katolik. Dalam Pengakuan Iman Katolik atau Syahadat Iman versi panjang (Puji Syukur nomor 2), ditulis “Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan tidak kelihatan.” Dalam Katekismus Gereja Katolik 327: Allah mengadakan pada awal segala waktu, sekaligus, dua ciptaan dari ketidakadaan yang rohani dan yang jasmani, yaitu malaikat dan dunia: dan sesudah itu, yang manusiawi, yang boleh dikatakan sekaligus terdiri dari roh dan jasmani. Artinya, sebelum menciptakan manusia, Allah terlebih dahulu menciptakan malaikat. Ciri malaikat ada lima; memiliki akal budi, kehendak, berkepribadian (personal), tidak dapat mati (immortal) dan malaikat melampaui segala makhluk yang kelihatan dalam kesempurnaan. Namun dalam proses penciptaan malaikat, sepertiga dari malaikat, langsung dengan akal budi dan kehendak bebasnya, menolak Allah. Hal ini dapat kita lihat di dalam kitab Wahyu 12:3-9. Malaikat yang menolak Allah inilah yang disebut setan. Setan adalah malaikat yang jatuh. Jadi setan dan malaikat memiliki unsur-unsur yang sama, misalnya memiliki akal budi dan tidak dapat mati. Perbedaan antara malaikat dan setan hanya satu; setan tidak setiap kepada Allah. Visi dan misi setan adalah menghancurkan Allah. Namun karena kuasa Allah sedemikian besar, dan tidak mungkin dikalahkannya, maka setan memilih untuk menghancurkan manusia ciptaan-Nya. Setan itu cerdas.

Apa dan bagaimana Kuasa Gelap ini, menurut iman Katolik, merupakan beberapa hal penting yang ada dalam obrolan santai oleh beberapa umat Lingkungan Santa Birgitta, yang berkumpul di gazebo Gua Maria Sendang Kahuripan – Sekolah Pangudi Luhur Deltamas Cikarang, minggu malam 6 Oktober 2024 yang lalu. Hadir pada obrolan santai ini : Pak Beni, Pak Tuntum, Pak Budi, Pak Paul, Mbah Toyibin dan Pak Pieter. Obrolan santai ini, bertemakan Kuasa Gelap, sesuai dengan judul film yang sedang diputar  di bioskop saat ini. Film yang bertemakan iman Katolik, tentang eksorsisme atau pengusiran setan dari tubuh seseorang, yang dilakukan oleh imam atau Romo. Beberapa peserta obrolan santai ini, ada yang sudah menyaksikan film Kuasa Gelap tersebut, ada juga yang belum sempat menyaksikannya.

Ngobrol santai ini, diawali dengan pembacaan ayat kitab suci dan renungan dari injil Markus 5: 1-20, tentang Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa, oleh Pak Tuntum (Prodiakon). Dalam renungan singkatnya, Pak Tuntum menekankan dua hal: Tuhan Yesus lebih berkuasa dari roh jahat manapun. Andalkanlah Dia. Kabar sukacita terbebasnya orang Gerasa dari roh jahat ini, harus diberitakan kepada semua orang sebagai pernyataan bahwa Tuhan itu baik bagi manusia. Kemudian dilanjutkan sharing dan ngobrol santai seluruh peserta.

Dalam sesi sharing, antara lain Pak Tuntum mengungkapkan kegembiraannya bahwa akhirnya ada juga film Indonesia tentang eksorsis, apalagi yang bertemakan iman Katolik. Lebih banyak film yang mengangkat tema eksorsisme, berasal dari luar negeri. Semoga lebih banyak film yang bertemakan katolik. Pak Budi antara lain mengatakan bahwa film Kuasa Gelap, tentang eksorsisme yang dilakukan oleh Romo atau pemimpin Gereja Katolik. Pak Beni sharing tentang latar belakang pembuatan film Kuasa Gelap. Pak Paul dan Pak Pieter sharing tentang pengalamannya saat berjumpa dengan kuasa setan. Mbah Toyibin, yang berusia hampir 80 tahun, melengkapi sesi sharing ini, dengan menceritakan pengalamannya berjumpa dengan kuasa setan, saat masih tinggal di Timor Timur.

Obrolan santai ini berjalan dengan cair dan santai. Saling cerita pengalaman hidup dan sharing pendapat. Saling melengkapi. Tentunya dengan diselingi canda tawa. Tidak terasa jam telah menunjukkan pukul 10 malam. Obrolan santai yang dimulai jam 8 malam ini harus berakhir, meskipun masih banyak hal tentang iman Katolik dan cerita yang masih bisa dibagikan. Doa Penutup oleh pak Pieter, menutup obrolan santai ini. Semoga Tuhan senantiasa memberkati setiap keluarga di dalam lingkungan Santa Birgitta dan di Paroki Cikarang.

Semoga ayat kitab suci yang dibahas di dalam obrolan santai ini, “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah  iblis maka ia akan lari dari padamu” (Yak.4:7), menguatkan para peserta obrolan santai ini, bahwa jika kita tidak tunduk dan dekat kepada Allah, maka bersiaplah bahwa kita akan musnah karena setan.

Setan tidak bisa mati. Setan ada dan akan selalu menyertai perjalanan hidup manusia. Setan telah ada sejak kita masih di dalam kandungan ibu kita, saat kita hidup di dunia, hingga saat kita mati. Setan saat ini ada di dalam tubuh kita masing-masing. Mengintai dan menunggu saat yang tepat untuk menghancurkan kita. Apakah kita akan tunduk kepada Allah atau kita lebih memilih bersekutu dengan setan dan musnah bersamanya ? Pilihan bebas kita.

Tuhan memberkati.

Liputan dan Foto : Pieter Badilangu K


Post Terkait

Comments