Kekeringan Rohani yang Memurnikan Iman - Belajar dari Spiritualitas Santa Teresa dari Kalkuta

Ibu Teresa, yang juga dikenal sebagai Santa Teresa dari Kalkuta, adalah seorang biarawati Katolik yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani orang miskin dan orang-orang sakit di India. Ia dikenal secara luas oleh karena belas kasihan dan pelayanannya tanpa pamrih. Dedikasi dan pelayanan pada orang-orang miskin ini dipandang sebagai simbol cinta dan amal kasih di dunia. Meskipun memiliki prestasi besar, Santa Teresa dari Kalkuta menghadapi aneka macam tantangan dan kesulitan, termasuk saat-saat mengalami kekeringan rohani (desolasi spiritual), di mana ia merasakan pengalaman seperti seolah-olah ditinggalkan Tuhan atau ada jarak yang jauh dengan Tuhan.

Desolasi spiritual adalah pengalaman yang sering dihadapi oleh banyak orang yang beriman dan orang-orang suci atau terutama orang beriman yang dengan sungguh-sungguh mau menghayati hidupnya dan mengembangkan imannya. Kekeringan rohani merupakan perasaan kekosongan, kesepian, dan tidak terhubung dengan Tuhan, yang dapat mengakibatkan kekurangan sukacita, damai, dan pengharapan. Pengalaman ini sulit dipahami dan bahkan kadang lebih sulit untuk ditaklukan. Santa Teresa dari Kalkuta, yang sangat spiritual dan taat pada imannya, tidak terkecuali juga mengalami kekeringan rohani seperti ini.

Santa Teresa dari Kalkuta menuliskan tentang pengalaman kekeringan rohani ini. Beliau melukiskan kekeringan rohani itu sebagai masa kegelapan dan kekosongan, di mana beliau merasakan pengalaman benar-benar terputus dari Tuhan. Meskipun memiliki iman yang kuat, beliau kesulitan menemukan makna dalam hidup, pelayanan dan pekerjaannya. Beliau merasakan keputusasaan dan tidak dapat terhubung  dengan Tuhan seperti biasanya, tetapi merasa ditinggalkan oleh Tuhan.

Meskipun mengalami kesulitan dan kekeringan rohani, Santa Teresa dari Kalkuta tidak pernah kehilangan imannya. Ia terus melayani orang miskin dan sakit, dan pekerjaan pelayanannya menjadi sumber kenyamanan dan harapan. Ia menuliskan bahwa desolasi spiritualnya adalah masa pertumbuhan dan transformasi. Kekeringan rohani yang dialami membantunya untuk memperdalam imannya dan menjadi lebih berbelas kasih dan lebih memahami kehendak Tuhan dalam panggilan hidupnya. Melalui tekad dan dedikasi, ia mampu mengatasi kesulitannya dan menemukan kembali makna iman, pelayanan dan panggilan hidupnya.

 Hari ini, Santa Teresa dari Kalkuta dikenang sebagai simbol cinta, belas kasihan dan amal kasih tanpa pamrih kepada orangorang miskin. Warisan Santa Teresa dari Kalkuta seperti itu terus memotivasi banyak orang di seluruh dunia. Kisah kekeringan rohani dalam hidupnya mengingatkan kita umat beriman bahwa individu yang paling taat dan setia pun dapat mengalami kekeringan rohani. Santa Teresa dari Kalkuta menghadapi kekeringan rohani ini dengan ketekunan dan kerendahan hati melalui tekad dan iman. Contoh kekeringan rohani Santa Teresa dari Kalkuta dalam tulisan ini diharapkan dapat memotivasi dan memberi inspirasi kita umat beriman untuk kuat menghadapi kesulitan-kesulitan dan pada saat yang sama mengalami kekosongan makna hidup, kegalauan dan kekeringan rohani seolah tak berkesudahan. Kerendahan hati terus memohon rahmat iman dan kehendak kuat dalam pekerjaan baik dan pelayanan, sehingga umat beriman tidak pernah kehilangan pandangan iman dan cinta Tuhan dalam perjalanan dinamika kehidupan .

Penulis : Andreas Yumarma - Tim Kontributor Kolom Katakese

Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa


Post Terkait

Comments