Gerakan Kolekte Plastik Bekas Wujud Pertobatan Ekologis

Bapa Paus Fransiskus pernah berkata bahwa membuang sampah plastik ke laut atau saluran air merupakan tindakan kriminal. Kita dapat membunuh keanekaragaman hayati dan membunuh segalanya. Tindakan kita merupakan cerminan dari iman masing-masing.

Beberapa bulan nanti kita akan masuk dalam masa Pra-Paskah dimana setiap dari kita sebagai orang beriman secara katolik akan melewati fase pertobatan dosa secara utuh yaitu mengakui dosa diri kita kepada sesama dan terhadap lingkungan hidup sebagai wujud bakti dan cinta kepada Sang Pencipta yaitu Tuhan Raja Semesta Alam.

Gerakan Kolekte Plastik Bekas ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi umat dan masyarakat akan pentingnya managemen sampah personal sebagai wujud pertobatan ekologis seluruh umat Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa dan untuk mengalami edukasi baru bagaimana memandang sampah dan mengelola sampah.

Tahapan kolekte plastik bekas dimulai yang pertama yaitu pemilahan sampah plastik dari rumah seperti bekas botol sabun, botol oli, botol shampoo, tutup botol, sendok dan toples makan cepat saji, tas kresek, sedotan, dan lain-lain. Secara ilmiah jenis kode plastik HDPE, PP, LDPE. Selanjutnya, tahap kedua umat membawa plastik bekas ke gereja dan memasukannya kedalam drop box atau tong khusus yang telah tersedia di pintu utama dan samping gereja sebagai bentuk persembahan atau kolekte. Karena ini wujud persembahan tentunya harus yang terbaik yaitu kondisi bersih, kering, tidak bau, dan tidak berlabel. Tahap ketiga adalah seksi Lingkungan Hidup Paroki dan lingkungan akan memproses daur ulang menjadi sebuah end-product bermanfaat yaitu berupa meja lipat.

Gerakan Kolekte Plastik Bekas tahun ini seksi Lingkungan Hidup dibawah Bidang Kesaksian berkolaborasi dengan ATMI Recycle yang di pimpin oleh Romo Kristiono Puspo, SJ dalam proses teknis pembuatan recycle plastik menjadi meja lipat dan juga berkolaborasi dengan Tim Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) Teresa dimana hasil dari produk meja lipat tersebut seluruhnya akan didonasikan kepada anak asuh dari ASAK. Satu unit papan meja lipat sekurangnya membutuhkan 3 kg plastic bekas. Target harapan kami bisa mendonasi 56 unit kepada anak asuh yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Itu artinya dibutuhkan plastik bekas seberat 168 kg dengan penyerahan donasi akan ditargetkan pada saat moment perayaan Hari Raya Paskah (Green Easter) nantinya. Berat? Iya. Tapi kami yakin jika kita semua bergotong-royong untuk memuliakan nama Tuhan semua akan dimudahkan-Nya. Kolaborasi ini bersinergi dengan tema Ardas KAJ 2023 yaitu Kesejahteraan Bersama dalam Pendidikan.

Senada dengan bacaan Injil pada Minggu 22 Januari 2023 (Mat:4) Yesus meberitakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat”. Dan, “… Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia. Merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus …”. Kami berharap dengan adanya Gerakan Kolekte Plastik Bekas ini kita semua juga mau ambil bagian dalam pewartaan Kerajaan Surga di sekitar kita dalam setiap aktivitas personal kita, keluarga atau dalam komunitas kita, coba membangun habitus baru yang ramah lingkungan untuk berbelarasa kepada sesama yang paling miskin dan keutuhan hayati.

Akhir kata: Yuk! Kita ajak keluarga dan komunitas kita untuk Kolekte Plastik Bekas di gereja. Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Penulis : Seksi Lingkungan Hidup Teresa

Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa


Post Terkait

Comments