Belas Kasih Allah Memanggilku Melayani Dengan Rendah Hati - Pembekalan Calon Prodiakon Baru 2024

Jumlah prodiakon/prodiakones di Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa masih jauh dari cukup. Idealnya 1 lingkungan memiliki 2 orang prodiakon. Tahun ini Paroki Cikarang menargetkan 41 calon prodiakon baru untuk mengisi 7 lingkungan yang belum memiliki prodiakon dan 27 lingkungan yang baru memiliki 1 prodiakon. Namun hasil penjaringan kali ini Paroki Cikarang baru mendapatkan 27 orang calon prodiakon baru dari 24 Lingkungan. Hal ini menjadi evaluasi dan refleksi bersama.

Untuk mempersiapkan para calon prodiakon/nes baru ini, Paguyuban Prodiakon kembali mengadakan pembekalan dalam bentik Workshop Liiturgi bagi para prodiakon/nes baru yang terpilih. Pembekalan ini bertujuan memberikan pemahaman apa dan siapa (jatidiri) prodiakon itu, memberikan bekal ketrampilan dan pengetahuan liturgi, dan peribadatan yang benar serta sekaligus memberikan spiritualitas yang baik dan sehat, yang akan tercermin dalam kepribadian  yang sehat dan matang. Pembekalan dilaksanakan 2 kali yakni KEGIATAN PRE-ACTIVITY tanggal 14 September 2024 di SMA Pangudi Luhur Deltamas dan acara WORKSHOP DAN PEMBEKALAN pada tanggal 21-22 September di Wisma Samadi - Klender, dengan tema: Yang Ku Kehendaki Ialah Belas Kasihan… Aku Datang Bukan Memanggil Orang Benar (Matius 9 : 13).

Kegiatan pertama yakni Pre Activitiy tanggal 14 September 2024 bertujuan memperkenalkan Visi, Misi, dan Moto Paroki dan Paguyuban Prodiakon Cikarang, peneguhan mengapa saya terpilih menjadi calon prodiakon (who am i, why me), spiritualitas pelayanan dan penjelasan mengenai Paguyuban Prodiakon PCGIT, yang dibawakan oleh Bapak Wahyudi dan Bapak Marcel.

Kegiatan Pre Activity ini di bawakan dengan baik oleh host Ibu Reni, agar para calon prodi yang terpilih saling mengenal nantinya dapat bekerjasama dengan baik. Dalam pre activity ini, para peserta diberikan gambaran tentang acara yang akan dilaksanakan di Wisma Samadi tanggal 21-22 September 2024.

Kegiatan Workshop Liturgi dan pembekalan calon Prodiakon dilaksanakan di Wisma Samadi – Klender Jakarta Timur tanggal 21-22 September 2024 dimulai pukul 14.00, diawali oleh Ibu Reni dengan acara Ice Breaking agar para peserta lebih relax dan siap menerima pembelajaran dan pengetahuan dari para nara sumber.

Rangkaian acara terdiri dari 4 sesi dimulai Sesi-1 dengan materi ”Prodiakon Sebagai Pewarta Dalam Liturgi: Menghayati Panggilan di Tengah Umat” diberikan oleh Romo Albertus Monang Sidabutar Pr atau biasa dipanggil Romo Almo, dengan menjelaskan apa dan siapa prodiakon itu dalam struktur gereja, tugas yang diberikan, serta tuntutannya untuk melayani dengan murah hati, rendah hati, setia, selalu membekali diri dengan pengetahuan dan pemahaman liturgi. Romo Almo juga meminta agar para prodiakon untuk saling mengenal, tidak ada prodiakon senior dan junior. Tujuan pelayanan prodiakon adalah mengajak umat agar dapat menghayati dan merasakan liturgi sebagai misteri iman dalam perjumpaan dengan Kristus.

Sesi-2 yang dibawakan dengan sangat baik oleh Bapak Aloysius Prasetya Adiseputra, tokoh senior pengurus gereja dan mantan prodiakon dari Paroki Taman Galaxy, yang memaparkan sejarah dan hakikat ekaristi. Begitu runut dan menarik, yang membuat peserta memahami Tata Pera- yaan Ekaristi yang sarat dengan spiritualitas dan semua sesuai dengan kitab suci. Dipaparkan bahwa saat seorang prodiakon bertugas, saat itulah dia menjadi milik Kristus dan mewakili-Nya dalam menyapa dan melayani umat dalam Ekaristi dan ibadat sabda. Dalam penyampaian materinya, Bapak Prasetya juga menyampaikan Varia Kunjungan Bapa Paus Fransiscus ke Indonesia beberapa waktu yang lalu. Beliau mengatakan moto Bapa Paus Fransiscus yakni “Miserando Atque Eligendo - Tuhan Yesus dengan Belas Kasihan melakukan Panggilan”, sangat berkorelasi dengan moto Prodiakon Paroki Cikarang yakni “Ini Aku, Utuslah Aku”. Dalam sesi ini Bapak Prasetya juga memperkenalkan beberapa peralatan misa, urutan penyusunan dan maknanya. Tidak terasa waktu 150 menit cepat berlalu.

Banyaknya pertanyaan dari peserta pada setiap sesi, menunjukan kehausan akan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman. Dalam acara ini, panitia menyediakan berbagai bingkisan menarik, berupa buku maupun minuman sehat bagi peserta yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan.

Hari Pertama, ditutup dengan doa malam, Lectio Devina, yang dibimbing oleh Bapak Rubin dengan mengambil bacaan Injil Hari Minggu yakni Markus 9:30-37. Peserta diminta untuk menuliskan doa dan hasil renungannya dalam bentuk Homili pada selembar kertas yang telah disiapkan dan hasilnya akan di evaluasi oleh tim Panitia.

Hari ke-2, diawali pukul 6.15, dengan Doa Pagi, Lectio Devina, mengambil bacaan di Hari Sabtu yakni Matius 9:9-12 yang merupakan tema pertemuan Workshop Liturgi kali Ini. Peserta diminta mensharingkan pengalaman doanya. Cukup banyak yang mensharingkan pengalaman doanya dan ternyata seluruh sharing tersebut beragam dan sangat menarik.

Menjadi suatu pengalaman tersendiri bagi banyak peserta dalam doa hening ini (doa Lectio Devina), sebuah kekayaan doa yang dimiliki Gereja dalam merenungkan Sabda Kristus yang hidup.

Sesi-3 yang diisi dengan sharing iman dan pengalaman dari 3 orang Prodiakon Paroki Cikarang yang berpengalaman dan akan memasuki masa purna di tahun 2024. Diawali oleh Bapak Laurentius Tangketasik mengenai “Nilai-Nilai Pelayanan Seorang Prodiakon."  , dilanjutkan oleh Bapak Julius Duminggu yang membawakan “Tata cara Ibadat Pelayanan SMK Bagi Orang Sakit dan Lansia” dan ditutup dengan materi yang dibawakan oleh Bapak Titus Hendry mengenai “Tata Cara Ibadat Bagi Orang Meninggal, Pemakaman dan Peringatan Arwah.” Sesi 3 ini berlangsung sangat hidup karena para calon prodiakon bisa berinteraksi langsung dan bertanya dengan para nara sumber.

Sesi-4, diisi oleh Romo Marcelininus Vitus atau yang akrab dipanggil Romo Linus membawakan materi “Jadi Prodiakon itu LUAR BIASA”. Didalam dokumen KPKRJ (Ketentuan Pastoral Keuskupan Regio Jawa) no.84 seorang pastor paroki memilih sejumlah orang beriman yang memiliki integritas iman, moral, dan pribadi serta mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dan sikap memadai untuk diusulkan ke Uskup Diosesan untuk menjadi PELAYAN LUAR BIASA KOMUNI. Untuk tugas tersebut hendaknya mereka mempersiapkan dan dibina sebagaimana mestinya”.

Hal-hal yang diperlukan seorang prodiakon menjadi pelayan Luar Biasa Komuni yaitu: iman yang sehat, disiplin, pribadi yang sehat, berintegritas, berpengetahuan, tetap sebagai awam, semangat kerjasama dan mencintai keluarga. Para prodiakon yang dipilih harus memiliki tujuan “Aku melayani Tuhan dengan segala kerendahan hati” (Kis 20:19); rendah hati bukanlah berarti mengecilkan diri, melainkan bertumbuh menuju kepenuhan diri. MELAYANI adalah CARA ALLAH untuk HADIR dan BERTINDAK di dunia.

Usai sesi tanya-jawab antara peserta dengan Romo Linus, acara dilanjutkan oleh ibu Reni yang mengumumkan sharing renungan terbaik saat lectio devina. Sharing renungan terbaik yaitu Bapak Y. Edi Susanto (Lingkungan Kristus Raja), Bapak Janrihat Manullang (Lingkungan Markus), Bapak Aloysius Sutanto (Lingkungan Bonaventura) dan ketiganya langsung diberi hadiah oleh Romo Linus dan dua diantaranya diberi kesempatan untuk membacakannya saat misa, yang tentunya membuat para peserta terpilih bergembira . Terima kasih Romo Linus.

Di Sesi 4 ini, peserta mengakhiri dengan membangun komitmen pelayanannya sebagai Prodiakon tertulis dan mema sukkannya dalam amplop yang akan didoakan dan diberkati romo dalam Misa Perutusan.

Akhirnya Rangkaian acara dihari ke-2 ini ditutup dengan misa perutusan oleh Romo Linus, homili diisi dengan membacakan 2 renungan yang terpilih dan dibacakan langsung oleh penulisnya, yaitu Bapak Janrihat Manullang dan Bapak Y. Edi Susanto. Seluruh komitmen prodiakon juga didoakan dan diberkati.

Usai misa dilanjutkan dengan foto bersama para calon prodiakon, panitia, Dewan Paroki Pendamping, dibawah tulisan Wisma Samadi. Terimakasih untuk panitia, DP Pendamping, host dan narasumber yang menyelenggarakan acara pembekalan prodiakon ini dengan amat baik dan sigap. Panitia kali ini yaitu para prodiakon dari Sektor Cikarang Baru dan Sektor Cibarusah-2, yang diketuai oleh Bapak Dwi Maryanto dan Bapak FX Harry Susilo.

Proficiat untuk 27 calon Prodiakon Baru yang telah mengikuti pembekalan, SEMANGAT MELAYANI DENGAN KERENDAHAN HATI.

Liputan dan Foto : Doddy - Panitia Pembekalan Prodi Baru 2024


Post Terkait

Comments