Ajaran iman Katolik memiliki tekanan yang kuat pada budaya hidup dan sikap memihak pada kehidupan. Budaya hidup adalah hasil perilaku dan sikap umat Katolik untuk merayakan hidup sebagai hadiah dari Tuhan dan menghargai martabat hidup dari konsepsi seseorang dalam kandungan sampai pada saat kematian. Umat beriman percaya bahwa setiap orang diciptakan dalam citra Tuhan dan memiliki martabat dan nilai yang mendasar, sehingga hidup adalah hadiah yang sangat berharga dan suci.
Oleh karena itu kehidupan manusia itu sangat bernilai, tidak peduli usia, ras, atau status kesehatan seseorang. Adalah tugas luhur dan mulia bagi semua orang untuk memperlakukan, melindungi, dan membesarkan hidup manusia. Sikap mulia ini termasuk memberikan perawatan bagi yang lemah dan terpinggirkan, seperti orang sakit, lanjut usia, dan belum lahir, dan berbicara atas hak semua individu untuk hidup.
Penghormatan akan hidup juga tercermin dalam sikap Gereja sebagai persekutuan umat beriman yang menolak terhadap praktik seperti aborsi, eutanasia, dan bunuh diri dengan motif apapun. Gereja Katolik percaya bahwa praktik-praktik ini salah secara moral karena sengaja mengakhiri hidup manusia yang tidak bersalah, yang bertentangan dengan nilai hidup sebagai hadiah dari Tuhan.
Di sisi lain, budaya kematian dalam ajaran Katolik mengacu pada keyakinan akan kehidupan setelah mati dan pentingnya mempersiapkan diri untuk itu. Umat beriman Katolik percaya bahwa kematian bukanlah akhir hidup, tetapi transisi dari hidup dunia ini ke hidup abadi dengan Tuhan. Keyakinan ini berakar pada keyakinan akan kebangkitan Yesus Kristus dan ajaran Gereja mengenai keabadian jiwa.
Santo Paulus mengajarkan bahwa hidup itu berarti kesatuan dengan Tuhan. Kematian adalah suasan keterpisahan manusia dari Tuhan. Ini berarti bahwa sangat penting bagi umat beriman Katolik untuk menjalani hidup yang bermartabat dan mempersiapkan tujuan akhir tersebut dengan mencari pertobatan, pengampunan dari dosa dan berusaha hidup dalam iman dan pelayanan. Misa Rabu Abu adalah awal kita memulai masa puasa, dimana umat beriman mempersiapkan menyambut paskah latihan rohani pengendalian, pertobatan dan penghayatan peristiwa sengsara Yesus sampai pada misteri keselamatan Wafat dan kebangkitan Tuhan.
Penulis : Anastasia Bintari Kusumastuti - Tim Kontributor Kolom Katakese
Gambar : Dokumentasi pribadi Warta Teresa